KARYANTARA.COM - Jabatan Kades Lalonona Kecamatan Amonggedo Kabupaten Konawe sedang tidak baik-baik saja. Goyangan tersebut datang dari warganya sendiri. Warga telah lama menaruh curiga atas kinerja Kades yang dinilai tidak transparan dalam mengelola keuangan desa.
Puncaknya, ratusan warga bersama mahasiswa yang tergabung di Himpunan Aktivis Muda Konawe Raya menggelar aksi demonstrasi di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Konawe, Senin pagi (20/10/2025). Dalam aksi tersebut turut dikuatkan oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lalonona, Sartono. Bahkan dokumen yang menjadi catatan tindak pidana penyelewengan keuangan desa diserahkan langsung Sartono kepada pihak Kejari.
Saat berorasi di depan kantor Kejari, Ketua Himpunan Aktivis Muda, Muh Supril mengungkap modus Kades Lalonona dalam mengelola keuangan desa dengan cara tidak melibatkan masyarakat dan BPD dalam Musyawarah Desa (Musdes). Sehingga Dana Desa tahun 2021 sampai 2024 telah bermasalah. Untuk itu pihaknya meminta pihak Kejari agar melakukan penyelidikan.
“Sesuai pemeriksaan Inspektorat Konawe bawah Kades Lalonona tidak mampu mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa. Problem di desa ini sudah parah. Olehnya kami ke sini meminta pihak Kejari untuk menyelamatkan uang negara di desa Lalonona yang sudah bertahun-tahun salah kelola,” teriak Supril.
Menanggapi hal tersebut, Kasi Intel Kejari Konawe, Moh. Anhar Lingga Bharadaksa,S.H.,M.H mengatakan akan menindaklanjuti segala tuntutan massa aksi. “Kami berterima kasih kepada masyarakat desa Lalonona yang sudah aktif mengawal pembangunan desanya. Kami akan atensi perkara ini,” tegasnya dihadapan demonstran. Anhar juga mengapresiasi atas aksi yang berjalan tertib dan damai. “Kita inginkan semua warga desa makin kritis terhadap Kadesnya sebab ini sangat membantu sukses tidaknya desa tersebut. Kami siap menerima semua aduan dan akan menindaklanjutinya,” tegasnya.
Penulis: Kalpin


0Komentar