KARYANTARA.COM
Pilkada serentak 2024 yang digelar November lalu menyisakan beragam kisah menarik dan sulit ditiru bahkan mungkin bakal lama berulang. Ratusan kepala dan wakil kepala daerah yang sudah dilantik 20 Februari lalu itu ternyata banyak yang memiliki ikatan kekerabatan. Ada pasangan suami istri, ayah dan anak hingga adik dan kakak. Tentu yang lebih luar biasa adalah rakyat yang telah memilih dan percaya bahwa nasib mereka bakal lebih baik.
Kalimantan Barat mungkin salah satu yang paling istimewa. Gubernur terpilih provinsi ini bernama Ria Norsan. 20 Februari lalu, ketika Presiden Prabowo Subianto melantiknya sebagai pimpinan provinsi berjuluk “Daerah Seribu Sungai” ini, di saat bersamaan berdiri sang istri bernama Hj Erlina, yang juga dikukuhkan jadi kepala daerah. Sang istri diambil sumpahnya jadi Bupati Mempawah, sebuah kabupaten yang berjarak 60 kilometer dari Pontianak, ibukota Kalbar.
Pasangan suami istri ini benar-benar luar biasa. Ini bukan kali pertama mereka dilantik jadi pemimpin. Erlina misalnya, ini sudah kali kedua ia menjabat sebagai Bupati Mempawah, atau untuk periode kedua setelah memimpin kabupaten itu di tahun 2019-2024. Sedangkan sang suami, Ria Norsan adalah Wakil Gubernur Kalbar diperiode 2018-2023. Norsan juga adalah Bupati di Mempawah periode 2014-2019 serta Bupati Pontianak 2009-2014. Itu artinya, sudah tiga periode Mempawah dikendalikan pasangan suami istri ini.
Pasangan ini nyaris punya “kawan” andai pasangan Ramdahan Pomanto, yang maju sebagai Calon Gubernur Sulawesi Selatan dan istrinya Indira Yusuf Ismail juga terpilih sebagai Wali Kota Makassar. Hanya saja, keduanya kalah bersaing dengan rival-rivalnya. Ramadhan Pomanto sendiri, sebelum maju di Pilgub Sulsel, adalah Wali Kota Makassar dua periode.
Jika pun di Sulsel tak sempat melahirkan pasangan suami istri sebagai pemimpin daerah, tapi daerah ini juga tetap punya kisah tentang Pilkada yang unik dan tidak mudah ditiru. Di wilayah ini, ada saudara sekandung yang terpilih jadi bupati di dua daerah berbeda. Mohammad Firdaus Daeng Manye yang jadi Bupati Takalar dan adiknya, Sitti Husniah Talenrang, Bupati Gowa. Keduanya dilantik bersamaan 20 Februari lalu.
Husnia Talenrang sebelumnya adalah anggota DPRD Gowa periode 2019-2024. Dia juga Ketua DPD PAN Gowa. Sedangkan sang kakak, Firdaus Daeng Manye adalah pembesar di PT Telkom Indonesia. Jejak kariernya mentereng. Pernah jadi Kepala Telkom Indonesia Timur, Kepala Telkom Indonesia Barat, Direktur utama PT. PINS Indonesia, Deputy marketing Telkom Flexi, Kepala Telkom Jabodetabek. Kedua kakak beradik ini bersaudara dengan Komjen Fadil Imran, Mantan Kapolda Metro Jaya yang kini jadi Kabaharkam Mabes Polri.
Dari Sulsel, mari tengok kisah serupa di Bangka Belitung. Di provinsi itu, ada kepala daerah yang juga bersaudara. Mereka adalah Riza Herdavid, yang kini jadi Bupati Bangka Selatan serta sang kakak, Ervianda yang dilantik belum lama ini jadi Wakil Bupati Bangka Tengah. Bedanya, jika Riza sudah masuk periode kedua dan terpilih mengalahkan kotak kosong, sang kakak baru memulai kariernya sebagai pemimpin daerah.
Di daerah saya, Sulawesi Tenggara juga punya kisah yang mirip. Dua bersaudara yang sukses meraih suara rakyat dan berhak atas tahta. Kota Kendari, ibukota Sultra kini dinakhodai seorang perempuan bernama Siska Karina Imran. Sedangkan kakaknya, Wahyu Ade Pratama kini jadi Wakil Bupati di Konawe Selatan (Konsel), daerah yang di tahun 2005-2015 pernah dipimpin mendiang ayah mereka, H Imran.
Bila catatan ini dibuka dengan kisah sukses pasangan suami istri, maka di penutupnya saya mengakhirnya dengan cerita soal ayah dan anak yang sama-sama dilantik 20 Februari lalu. Mereka adalah Pramono Anung, Gubernur Jakarta yang di saat bersamaan juga menyaksikan sang putra, Hanindhito Himawan Pramana yang dilantik jadi Bupati Kediri untuk periode kedua. Anak muda kelahiran tahun 1992 itu kembali terpilih, lalu kemudian bisa bersanding dengan sang ayah yang jadi Gubernur DKI Jakarta.
Dari kisah-kisah ini kita belajar, bahwa orang-orang dari rumah yang sama, seiring berjalannya waktu, bisa saja punya tahta masing-masing. Diusahakan saja, nanti Tuhan yang siapkan momentumnya...! Masalahnya, kalau di rumahnya mereka terus...kapan giliran rumahnya kita?
----
Penulis: Abdi Mahatma, Wartawan Senior-Penyuka Kopi
0Komentar