![]() |
Direktur RSUD Konawe, dr. Romi Akbar., Sp. An., KIC-TU., Subsp. T.I. (K), FCTA. |
KARYANTARA.COM
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Konawe terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di wilayah Sulawesi Tenggara. Langkah teranyar yang diambil adalah dengan menggelar pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) yang dibuka secara resmi oleh Direktur RSUD Konawe, dr. Romi Akbar., Sp. An., KIC-TU., Subsp. T.I. (K), FCTA. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para tenaga kesehatan, khususnya perawat, dengan pengetahuan dan keterampilan krusial dalam menangani kondisi kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan jantung.
Pelatihan BTCLS ini mencakup materi-materi penting seperti bantuan hidup dasar (BHD), manajemen jalan napas dan pernapasan, penatalaksanaan pasien trauma dengan berbagai jenis cedera, hingga penanganan kegawatdaruratan kardiovaskular. Dengan bekal ilmu ini, diharapkan para perawat mampu memberikan respons yang cepat dan tepat dalam situasi-situasi kritis.
Dalam sambutannya, Direktur RSUD Konawe, dr. Romi Akbar, menekankan betapa pentingnya pelatihan ini sebagai investasi jangka panjang dalam meningkatkan kualitas pelayanan. "Pelatihan BTCLS ini adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa tenaga kesehatan kita memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menghadapi kasus-kasus gawat darurat. Kami berharap, dengan perawat yang terlatih, kita dapat menekan angka kematian dan kecacatan akibat trauma dan penyakit jantung di Kabupaten Konawe," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Insan Citra Profesi Indonesia, Sutriyati, S. Kep., Ns., MM, selaku pihak penyelenggara pelatihan, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap dan diikuti oleh 25 perawat dari berbagai fasilitas kesehatan. Para peserta akan mendapatkan materi dari instruktur yang ahli dan berpengalaman di bidang kegawatdaruratan medis. Metode pelatihan yang digunakan tidak hanya berupa penyampaian teori, tetapi juga praktik simulasi kasus. Hal ini bertujuan agar peserta dapat lebih mahir dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh.
"Pelatihan ini berlangsung selama enam hari, dengan tiga hari dilaksanakan secara daring dan tiga hari tatap muka. Dimulai sejak tanggal 5 Mei dan akan berakhir pada 11 Mei 2025," ungkap Sutriyati.
Dengan adanya pelatihan BTCLS ini, diharapkan para perawat di Konawe semakin percaya diri dan kompeten dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama dalam situasi yang mengancam nyawa. Peningkatan kompetensi ini menjadi fondasi yang kuat dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima di Bumi Kalosara.
Editor: Kalpin
0Komentar