KENDARI, KARYANTARA. COM
Aroma kopi pagi bercampur diskusi hangat memenuhi Padi-Padi Resto Kendari hari ini, Kamis (3/7), saat jajaran Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar acara Coffee Morning bersama para rektor dan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Kendari. Inisiatif yang digagas oleh Direktorat Intelkam Polda Sultra, melalui Dir Intelkam Kombes Pol Andi Hermawan, S.I.K., M.H., ini menjadi jembatan dialogis antara kepolisian dan dunia pendidikan tinggi, sekaligus bagian dari perayaan Hari Bhayangkara ke-79.
Acara penting ini dihadiri langsung oleh Kapolda Sultra Irjen Pol Didik Agung Widjanarko, S.IK., M.H, didampingi Wakapolda Sultra Brigjen Pol Amur Chandra Juli Buana, S.H., M.H., dan Irwasda Polda Sultra Kombes Pol Hartoyo, S.I.K., serta para Pejabat Utama Polda Sultra. Tak ketinggalan, para rektor dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, serta ketua BEM dari berbagai kampus di Kendari, turut hadir memeriahkan suasana.
Pembukaan acara diwarnai apresiasi. Rektor Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun mengungkapkan rasa terima kasih atas pendekatan Polda Sultra terhadap lingkungan kampus. Senada dengan itu, Ketua BEM Universitas Halu Oleo, Muh. Nabil, menilai forum ini sebagai ruang dialog yang sehat dan produktif antara mahasiswa dan aparat penegak hukum.
Dalam sambutannya, Kapolda Sultra Irjen Pol Didik Agung Widjanarko menekankan betapa krusialnya sinergi antara kepolisian dan insan akademisi. "Dari kampus dan kalangan akademiklah Polri dapat belajar cara berpikir sistematis dalam mengambil keputusan," ujarnya. Beliau bahkan berbagi pengalaman pribadinya saat kembali mengenyam pendidikan pada tahun 1999, di mana ia banyak belajar teori penanganan aksi massa yang kemudian menjadi dasar dalam menyikapi dinamika sosial saat ini, termasuk interaksi antara mahasiswa dan aparat.
"Mahasiswa harus berpikir kritis, tapi juga harus dibekali ilmu yang kuat. Kalian adalah calon-calon pemimpin masa depan yang akan membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik," pesan Irjen Didik Agung kepada para mahasiswa, menggarisbawahi peran strategis mereka.
Lebih lanjut, Kapolda Sultra juga menegaskan bahwa perguruan tinggi harus menjadi benteng nilai-nilai kebangsaan dan tempat berkembangnya pikiran-pikiran yang mencerdaskan. "Bukan justru menjadi ruang tumbuhnya paham radikalisme," tegasnya. Untuk itu, kolaborasi antara kampus dan kepolisian perlu ditingkatkan, khususnya dalam mencegah penyebaran ideologi ekstremisme di lingkungan mahasiswa.
Di akhir sesi, Kapolda mengajak seluruh mahasiswa untuk terus meningkatkan kompetensi diri agar mampu bersaing secara global dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa.
Kegiatan coffee morning ini bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan sebuah pijakan kuat untuk memperkuat stabilitas sosial, menciptakan ruang akademik yang sehat, serta menyiapkan generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan kebal terhadap paham radikalisme.
Editor: Kalpin
0Komentar