Fajar Ishak Nahkoda Hanura
![]() |
Ketua DPD Hanura Sultra, Fajar Ishak DJ., SE., MH |
KARYANTARA.COM
Riuh gemuruh ribuan orang memadati Phinisi Ballroom Claro Grand Hotel Kendari. Kedatangan ribuan Kader dan Partisipan Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) Sultra sebagai bentuk solidaritas dan konsolidasi dalam rangka menyemarakkan Musyawarah Daerah (Musda) ke IV Partai Hanura.
Terlihat sejak pagi hari, massa terus berdatangan memadati hotel yang menjadi salah satu ikon di Kota Kendari itu. Nampak jelas pakaian hingga perilaku dari partisipan ini berasal dari berbagai kalangan.
Tak lama setelah makan siang selesai, partisipan kemudian diarahkan untuk duduk didalam ballroom untuk bersiap memulai acara. Suasana dingin ditambah perut kenyang seketika meredupkan suasana bising dalam ruanga
Keheningan itu kemudian dipecah oleh suara lantang yang keluar dari pengeras suara. Seorang pria postur tinggi hadir dihadapan para hadirin yang ternyata seorang Anggota DPRD Provinsi Sultra.
Fajar Ishak DJ., SE., MH. Seorang politikus besar di Partai Hanura yang kini menjadi satu-satunya kader Hanura yang menduduki kursi di DPRD Provinsi Sultra saat ini.
Hingga kemudian sekitar pukul 14 WITA, acara pembukaan Musda dimulai setelah kedatangan Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, yang didampingi oleh wakilnya Ir. Hugua.
Dr. (C) Patrice Rio Capella, S.H., M.Kn
Waketum Bidang Perencanaan Kebijakan Strategis, sekaligus Plt. Ketua DPD Hanura Sultra memulai sambutannya mendahului Gubernur Sultra.
Dalam orasinya, ia menegaskan bahwa Partai Hanura yang sekarang adalah Partai Hanura yang berbeda dari sebelumnya.
“Hanura yang sekarang adalah Hanura yang baru. Hanura yang sekarang adalah Hanura yang efisien, cepat dan tidak boleh ada politik antara kita,” ujarnya Rabu 20/8/2025.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa di Hanura yang lama, proses pemilihan ketua hanya menimbulkan perselisihan, pengotak-otakan, serta perpecahan. Hal itu dianggap tidak efisien.
“Sekarang, di Hanura yang baru, dengan sistem yang berbeda, telah ditetapkan bahwa tidak ada lagi pemilihan untuk ketua. Atas restu dari Ketua Umum, telah diputuskan bahwa Pak Fajar adalah Ketua DPD Hanura Sultra yang baru.“
Seluruh partisipan seketika tertegun nampak penasaran, namun tetap diam mendengarkan setiap kalimat yang diucapkan.
Ia kemudian menutup sambutannya dengan meminta kepada Gubernur Sultra untuk memberikan dukungan, karena sebelumnya Hanura juga telah membantunya sejak awal.
Selanjutnya, forum dikuasai oleh Gubernur ASR, yang turut memberikan sambutannya sebagai pembina politik didaerah.
Dalam kalimatnya, ASR mendukung keputusan DPP Partai Hanura yang langsung menunjuk Ketua yang baru. Ia berpendapat sama dengan ujaran Patrice Rio Capella, bahwa pemilihan dapat menimbulkan sengketa. Ia kemudian memberikan pesan tersirat untuk Fajar sang ketua baru.
“Jadi, saya titip pesan saja untuk Pak Fajar, gunakanlah hati nurani kita dalam mengadakan kegiatan selanjutnya.” mantan Panglima Kodam XIV Hasanuddin itu.
ASR menjelaskan, bahwa masyarakat tidak hanya membutuhkan Wakil Rakyat yang vokal mengkritik, tetapi juga dengan ide dan pikiran yang membangun. Pemerintahannya bersama Hugua, memproyeksikan bahwa mereka tidak lagi mengadopsi sistem Top to Down, melainkan Down to Up. Sehingga dalam perumusan kebijakan, dapat berorientasi pada kebutuhan masyarakat bukan keinginan semata.
Mengakhiri sambutannya, ASR kemudian membuka acara secara simbolik dengan memukul Gong sebanyak 5 pukulan. Katanya, karena Pancasila memiliki 5 Sila.
Penulis: Ardi Wijaya
0Komentar