KONKEP, KARYANTARA.COM

Komitmen nyata dalam menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting terus bergema hingga ke pelosok desa. Di Desa Wakadawu, Kecamatan Wawonii Timur, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara, Kepala Desa (Kades) Arsali mengambil langkah progresif dengan memperkuat pondasi sumber daya masyarakat melalui program yang agresif dan berkelanjutan.


Sejak tahun 2023, Pemerintah Desa (Pemdes) Wakadawu secara konsisten mengalokasikan dan meningkatkan anggaran Dana Desa (DD) khusus untuk memutus mata rantai stunting. Program ini menyasar tidak hanya balita, tetapi juga ibu hamil.

Kades Wakadawu, Arsali, mengungkapkan bahwa anggaran yang dikucurkan telah meningkat signifikan, dari sekitar Rp21.000.000 pada tahun sebelumnya menjadi Rp42.000.000 pada tahun 2025 ini.


"Program penanganan stunting yang kami lakukan yaitu berupa pengadaan susu formula untuk balita usia nol bulan sampai 36 bulan atau 3 tahun, tidak hanya itu ibu hamil juga ada susu formula khusus ibu hamil," ungkap Arsali, Rabu (29/10/2025).

Ia menambahkan bahwa pada tahun ini, Pemdes memberikan tambahan nutrisi berupa telur. "Tahun ini ada tambahan berupa telur, masing-masing penerima diberikan 1 (satu) rak atau 30 butir, baik itu balita maupun ibu hamil, dan ini dibagikan pada bulan Juli sampai Agustus lalu kemudian kami akan kembali bagikan telur setelah pencairan dana desa tahap 2", jelasnya.

Berdasarkan data kependudukan desa, program tersebut telah tersalurkan sejak Januari hingga Oktober 2025 kepada 24 balita dan 1 ibu hamil. Selain paket susu formula sesuai permintaan orang tua dan telur, Pemdes Wakadawu juga menyediakan makanan tambahan berupa biskuit balita, bubur kacang ijo, dan susu kotak siap saji bagi anak usia 3 tahun ke atas, sebagai upaya memastikan asupan gizi terpenuhi secara maksimal.


Mewujudkan “Wakadawu Cerdas” melalui Beasiswa

Tak berhenti pada penanganan kesehatan, Pemdes Wakadawu juga menorehkan program unggulan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui sektor pendidikan. Program beasiswa inovatif bernama “Wakadawu Cerdas” ini telah berjalan sejak tahun 2022.

“Wakadawu Cerdas” menyasar siswa dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga mahasiswa.

Kades Arsali menjelaskan, program ini dibagi dalam dua kategori bantuan. Untuk siswa TK hingga SMA, bantuan diberikan dalam bentuk seragam sekolah formal dan pramuka. Sementara itu, bagi mahasiswa, bantuan disalurkan berupa uang tunai.

“Pada awal peluncuran, kami hanya fokus pada siswa sekolah. Namun, sejak tahun 2023 hingga saat ini, kami juga membuka kesempatan bagi mahasiswa baru untuk mendapatkan bantuan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester pertama sebesar Rp2.500.000,” pungkasnya.

Program bantuan ini bersifat inisial, yang diberikan saat siswa atau mahasiswa baru memulai jenjang pendidikan. Selanjutnya, terdapat program Beasiswa Wawoni Cerdas dari Pemerintah Kabupaten Konkep yang akan membiayai hingga wisuda.

Melalui seluruh program yang dikucurkan, Kades Arsali berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban orang tua dan menjadi motivasi kuat bagi anak muda Wakadawu untuk terus melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi.

“Program ini akan terus berlanjut selama masa pemerintahan saya, dengan harapan berkat dukungan dari masyarakat Desa Wakadawu kiranya ini semua dapat berjalan dengan baik, lancar dan menjadi penyemangat untuk adik-adik dalam mengenyam pendidikan... sehingga lahir generasi cerdas dan bermartabat yang kelak jadi kebanggaan Kabupaten Konkep terkhusus desa Wakadawu,” harap Arsali menutup pembicaraan.

Penulis: Lisman

Editor: Kalpin