Karyantara.com – Setelah melalui 5 tahun yang panjang, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Sulawesi Tenggara menggelar Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) DPC PDIP se-Sultra secara serentak hari ini, Senin (24/11/2025). 


Bertempat di Sahid Azizah Syariah Hotel & Convention, Kendari, Konferda dan Konfercab ini merupakan ajang pembentukan kepengurusan baru, baik ditingkat provinsi maupun cabang. kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk mengevaluasi kinerja serta menyusun struktur dan strategi partai untuk periode 2025–2030.


Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Bendahara Umum Bidang Internal DPP PDI Perjuangan, Ir. Rudianto Tjen. Dalam sambutannya, Rudianto menegaskan bahwa forum ini sangat krusial untuk mempertegas cita-cita partai dalam membangun Bumi Anoa.


"Konferda ini adalah aktivitas yang sangat baik karena hari ini adalah hari evaluasi dan penyusunan struktur baru untuk lima tahun ke depan. Kita mempertegas cita-cita dalam membangun Sultra. Saya berharap kita dapat meraih kesuksesan yang luar biasa," ungkap Anggota DPR RI yang telah menjabat selama dua dekade tersebut.




Ketua DPD PDIP Sulawesi Tenggara, Lukman Abunawas, menjelaskan bahwa agenda utama kegiatan ini adalah evaluasi kinerja lima tahun ke belakang dan penyusunan langkah strategis lima tahun ke depan. Mantan Wakil Gubernur Sultra (2018-2023) ini memaparkan capaian partai yang saat ini memegang posisi strategis di legislatif, yakni 7 Ketua DPRD, 7 Wakil Ketua DPRD, dan 1 Wakil Ketua DPRD tingkat Provinsi.


Turut hadir dalam acara tersebut, Gubernur Sulawesi Tenggara yang memberikan sambutan terkait tantangan pengelolaan sumber daya alam dan pentingnya sinergi politik untuk memperjuangkan hak daerah di tingkat pusat.


Ia juga memberikan paparan terkait persoalan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan ketimpangan Dana Bagi Hasil (DBH) Sulawesi Tenggara. Ia menyebut bahwa meskipun Sultra kaya sumber daya, kepemilikan sumber daya oleh warga lokal diprediksi hanya berkisar 5-7 persen, sementara sisanya dikuasai oleh pemodal luar.


"Hari ini, sumber dayanya di sini, tapi pada kenyataannya pemiliknya bukan orang di sini. Kalau dihitung-hitung, mulai dari bahan baku hingga bahan jadi, itu bernilai Rp118 triliun. Tapi dana transfer yang kita terima itu hanya Rp800 miliar, tidak sampai 1 triliun. Lalu sekarang turun hanya Rp200 miliar. Terus, masih merasa kaya?" tegas Gubernur di hadapan ratusan kader PDIP.


Gubernur mengajak seluruh elemen politik, termasuk PDIP, untuk bersama-sama memperjuangkan keadilan dana transfer daerah demi kesejahteraan masyarakat Sultra.


Ketua DPD PDIP Sultra, Lukman Abunawas, menyatakan kesiapan partainya untuk bersinergi. Lukman menyebutkan bahwa PDIP telah menyiapkan strategi yang berfokus pada 5 pilar, termasuk sektor Pertambangan, Pertanian, dan Kelautan, untuk memastikan kesejahteraan kembali ke rakyat.


"Kader PDIP harus terus bersinergi dengan pemerintah daerah. PDIP adalah partai yang selalu bersama masyarakat," ujar Lukman.