![]() |
| Rombongan Kapolres Kendari berpose bersama Bupati dan Wabup Konkep usai meninjau lokasi persiapan pembentukan Polres Konkep |
Peredaran barang haram di pulau kelapa benar-benar di luar nurul. Maksudnya di luar nalar sehat. Pulau Wawonii sedang dihantui setan narkotika. Keresahan ini telah lama disampaikan mantan bupati Amrullah. Begitupun dengan aparat kepolisian sudah sejak lama mengendus tapi sayang sebatas itu saja. Faktanya sampai hari ini keresahan yang sama dirasakan pasangan bupati Rifqi-Farid.
Memanfaatkan situasi, Wabup Konkep, Muh Farid menyampaikan keresahannya kepada Kapolres Kendari saat kunjungan kerja meninjau lokasi persiapan Polres Konkep, Jumat pagi 5/12/2025. Sang Wabup benar-benar khawatir terhadap nasib masyarakatnya. Farid menyebut, masyarakat memakai narkoba jenis sabu tanpa rasa malu dan khawatir akan sanksi hukum. Bahkan, seorang anak yang terpapar barang haram ini bicara kepada orangtuanya bahwa kasih isap itu sapi peliharaan biar gemuk. Lelucon ini seakan-akan narkoba tidak lagi ilegal di pulau Wawonii.
“Sampai ada anak yang terpapar bicara ke orangtuanya, bahwa 'kasih isap (sabu) itu sapi peliharaannya biar gemuk'," ujar Farid, menyampaikan satu cerita yang lebih mirip lelucon pahit. Lelucon itu, baginya, adalah tanda bahaya.
Saat sesi wawancara doorstop, Wartawan media ini menanyakan dua hal, terkait lambannya Polres Konkep terbentuk dan kegelisahan pejabat atas peredaran barang haram narkoba? Kapolres Kendari Kombes Pol. Edwin Louis Sengka menjelaskan bahwa narkoba telah jadi permasalahan bersama. “Kami di jajaran Polres Kendari terkhusus Kasat Narkoba terus bekerja memberantas barang haram ini. Bahkan pekan lalu pihaknya bersama Polda Sultra menangkap pengedar narkoba seberat 6 kilogram,” jelasnya singkat.
Di saat yang sama saat wawancara, wartawan juga menanyakan kepada bupati Konkep terkait kelakuan masyarakatnya yang dengan enteng merusak dirinya dengan cara memakai narkoba? Rifqi dengan tegas mengatakan bahwa rusaknya mental masyarakat menjadi tanggungjawab bersama. Olehnya, masyarakat harus diingatkan dan dikawal akan bahaya barang haram. Sebab, terjadinya pencurian belakangan ini juga dipicu efek narkoba yang merusak moral dan tatanan kehidupan sosial.
Dengan maraknya masyarakat Konkep mencoba-coba memakai narkoba tentu sangat mengkhawatirkan, apalagi jika di konsumsi anak muda yang menjadi generasi emas. Maka ini mencemaskan. “Kami harapkan agar sesegera mungkin terbentuk Polres Konkep. Kelak keberadaan Polres akan membawa keamanan dan bisa memutus ruang gerak bandar narkoba,” kata bupati Konkep.
Laporan : Lisman
Editor: Kalpin


0Komentar