KARYANTARA.COM 

Gerak gemulai penari tradisional menyambut para tamu di sebuah hotel di Kendari. Tarian ini menandai dibukanya Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Tenggara, Senin 8/9/2025.

Ratusan pengusaha muda dari berbagai penjuru Sultra hadir, membawa semangat kebersamaan untuk membicarakan arah organisasi dan peran mereka dalam pembangunan ekonomi daerah. Kegiatan dua hari ini mengusung tema “Membangun Harmoni, Menumbuhkan Ekonomi Sultra: Arah Baru HIPMI Sultra,” yang dibuka secara resmi oleh perwakilan pemerintah provinsi.

Riuh tepuk tangan membahana usai tarian berakhir. Ratusan pengusaha muda, mengenakan kemeja putih dengan pin HIPMI tersemat di dada, larut dalam semangat kebersamaan. Dari berbagai penjuru Sultra mereka hadir, membawa harapan baru untuk membicarakan arah organisasi dan peran mereka dalam pembangunan ekonomi daerah.

Kegiatan dua hari bertema “Membangun Harmoni, Menumbuhkan Ekonomi Sultra: Arah Baru HIPMI Sultra” itu resmi dibuka Wakil Gubernur Sultra, Ir. Hugua, M.Ling, bersama Wakil Ketua DPRD Sultra. Kehadiran pemerintah provinsi memberi sinyal kuat bahwa forum ini tak sekadar agenda internal, melainkan bagian dari upaya konsolidasi energi muda bagi pembangunan daerah.

Ketua Panitia, Dilla Ainun Tata, dalam laporannya menegaskan pentingnya forum tahunan ini. “Rakerda dan Diklatda bukan hanya seremoni belaka, melainkan ruang konsiliasi, refleksi, dan akselerasi. Tujuannya untuk mendorong ekonomi daerah sekaligus mengembangkan kapasitas para pengusaha muda Sultra,” ujarnya.

Di tengah semangat para peserta, Ketua Umum BPD HIPMI Sultra, Triawan Rizbar Taha, menyampaikan harapannya agar Diklatda benar-benar menjadi ruang pembelajaran. 

Ia mengingat kembali pengalamannya mengikuti Diklatda pada masa lalu, yang kemudian mengantarkannya hingga ke panggung nasional saat masih menjabat Ketua BPC HIPMI Konawe Selatan. “Saat itu Sultra hanya mendapat dua kuota, dan pengalaman itu menjadi bekal berharga bagi saya hingga hari ini,” kisahnya.

Sementara itu, Ketua OKK BPP HIPMI, Tri Febrianto Damu, bersama Saifudin HS, memberikan apresiasi kepada dua putra daerah Sultra yang kini berkiprah di jajaran pusat HIPMI. Ia menegaskan, Rakerda bukan sekadar forum formalitas, melainkan amanat AD/ART organisasi yang memiliki tiga esensi dasar: konsolidasi internal, konsolidasi eksternal, serta penyelarasan arah kerja dengan kebijakan daerah maupun nasional.

Dalam pesannya, ia juga menyoroti kondisi perekonomian Indonesia yang masih ditopang oleh pelaku usaha menengah-bawah. “Kelompok ini adalah Penopang Ekonomi Akar Rumput, yang terbukti mampu menjaga roda ekonomi tetap berputar ketika daya beli sedang turun,” ujarnya.

Wakil Gubernur Sultra, Ir. Hugua, mengapresiasi langkah HIPMI Sultra yang semakin solid. Ia menegaskan kembali pesan yang pernah disampaikan Gubernur dalam pelantikan pengurus HIPMI periode 2025–2028 pada Mei lalu: keberadaan pengusaha muda adalah energi penting bagi pembangunan daerah.

“Saya selaku pimpinan provinsi Sultra mengapresiasi pengurus HIPMI yang terus berkontribusi membangun daerah. Rakerda ini adalah kesempatan emas untuk mengakselerasi potensi daerah sekaligus memperkuat solidaritas pengusaha muda,” katanya.

Hugua berharap forum ini melahirkan strategi konkret yang menyentuh berbagai sektor vital, mulai dari kewirausahaan, ekspor, digitalisasi usaha, hingga pemberdayaan masyarakat.

“Pengusaha muda HIPMI adalah potensi daerah. Harapan kami, mereka mampu merespons secara positif dan mengambil peran signifikan dalam setiap rencana pembangunan Sulawesi Tenggara,” tambahnya.

Suasana kebersamaan begitu terasa di ruangan. Wajah-wajah optimis para pengusaha muda mencerminkan semangat baru, bahwa HIPMI bukan hanya wadah, melainkan rumah bersama bagi generasi yang ingin menjawab tantangan zaman.


Penulis: Ardi Wijaya

Editor: Kalpin