Insan Wartawan Apresiasi jajaran Polda yang memberikan ruang diskusi sebagai ajang saran, kritik, keluh kesah demi menciptakan lingkungan aman dan nyaman.

KENDARI, KARYANTARA.COM

Polda Sulawesi Tenggara kembali menggelar program Jumat Curhat, kali ini bersama puluhan insan media di Kopling Coffee, Jalan Drs. H. Abdullah Silondae, Kota Kendari, Jumat (12/9/2025). 

Forum yang rutin digelar itu menjadi ruang diskusi terbuka antara aparat kepolisian dan jurnalis, menyinggung beragam persoalan mulai dari keterbukaan informasi, balap liar, pos kamling yang mati suri, parkir liar, penyaluran BBM yang dinilai dimainkan hingga mengakibatkan antrian panjang hingga maraknya narkoba, pelecehan seksual, dan pengeboman ikan.

Sejak pukul 08.00 pagi, aroma kopi buatan barista Kopling Coffee menemani para jurnalis yang hadir. Di meja, tersaji snack dan buah-buahan sederhana. Meski berlokasi tepat di pinggir jalan dengan deru kendaraan yang sesekali memecah suasana, diskusi tetap berlangsung khidmat. Satu per satu wartawan menyampaikan curhatan dan saran, seakan memanfaatkan ruang yang benar-benar disediakan untuk mendengar suara mereka.

Kegiatan yang dipandu Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Sultra, AKBP Darmono, S.Pd., M.Pd., ini juga dihadiri jajaran pimpinan Polda Sultra. Dalam sesi diskusi, polisi sepakat untuk mengaktifkan kembali pos kamling dan pos polisi yang kini minim aktivitas, sebagai langkah memperkuat keamanan lingkungan.

Isu lain yang turut mengemuka adalah kebutuhan mendesak pembentukan Polres di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep). Keluhan tersebut dilontarkan Wartawan Metrokendari, Kalpin terkait ilegal fishing dan peredaran barang haram di pulau Wawonii. Wartawan senior ini juga menyarankan Polda Sultra agar segera membentuk Polres di Kabupaten Konawe Kepulauan. 

Menanggapi hal ini, AKBP Darmono berjanji akan meneruskan hal tersebut kepada pimpinan terkait pendirian Polres. “Hal ini sudah diajukan sejak enam tahun lalu, namun hingga kini belum terealisasi. 

Harapannya setelah ini akan difollow up lagi, agar Polres Konkep dapat terwujud di tahun 2026,” ungkap AKBP Darmono.

Sementara itu, Wakil Direktur Polairud, AKBP Dodik Tatok Subiantoro, S.IK, menyoroti maraknya praktik pengeboman ikan di perairan Sultra. “Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah dengan tingkat pengeboman ikan yang cukup tinggi,” tegasnya.

Sejumlah wartawan juga menyampaikan keresahan terkait peredaran narkoba di Konkep, sementara di sisi lain, jumlah personel kepolisian di wilayah itu masih sangat terbatas dengan hanya tiga Polsek yang beroperasi.

Program Jumat Curhat kali ini pun menegaskan satu hal, ruang dialog antara polisi dan wartawan bukan hanya wadah penyampaian keluh-kesah, melainkan ujian bagi sejauh mana aparat menindaklanjuti suara publik. 

Pertanyaan yang kemudian menggantung, apakah janji menghidupkan pos kamling dan pembentukan Polres Konkep benar-benar terwujud, atau sekadar menjadi curhat tanpa tindak lanjut?

Jajaran pejabat utama Polda Sultra yang membersamai giat tersebut antara lain Wadir Polairut, Wadir Krimum serta utusan Dirlantas, Dirnarkoba, Dirsamabta dan Dirbrimob.


Penulis: Ardi Wijaya

Editor: Kalpin